Bahan utama pembentuk propolis adalah getah tanaman, lebah mengumpulkan berbagai jenis getah tanaman dari mulai getah rerumputan hingga getah pepohonan, setiap tanaman menghasilkan getah dengan senyawa kimia yang khas berbeda satu dengan yang lainnya, dengan beragamnya senyawa kimia tanaman yang terdapat pada propolis, maka propolis memiliki kemampuan untuk mengatasi berbagai keluhan penyakit yang diderita manusia, tetapi diantara senyawa-senyawa kimia tanaman yang terkumpul di dalam propolis ada yang dapat menimbulkan alergi terhadap manusia.
Oleh karena itu pada sebagian orang mungkin muncul alergi terhadap propolis. Alergi terhadap propolis ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis Alergi yaitu Alergi Spontan dan Alergi Tertunda.
Alergi spontan muncul disebabkan tubuh seseorang sensitif terhadap salah satu atau beberapa senyawa kimia tumbuhan yang terdapat di dalam propolis. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki alergi spontan terhadap propolis maka dapat dilakukan tes alergi spontan. Langkah-langkah tes alergi spontan adalah sebagai berikut:
Tes alergi spontan pada kulit; dimulai dengan mengoleskan cairan propolis pada bagian kulit sensitif pasien (pada wajah atau lengan bagian bawah) kemudian ditunggu sekitar 30 menit. Apabila pada bagian kulit yang dioleskan terasa gatal dan memerah berarti pasien tersebut alergi terhadap propolis dan disarankan
Pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah dua hari sekali. Jika tidak terdapat rasa gatal dan merah pada bagian kulit yang dioleskan maka lakukan tes alergi kedua.
Tes alergi spontan pada mulut dan kerongkongan: campurkan 2-3 tetes propolis pada sedikit air putih kemudian dikumur-kumur di mulut dan diminum. Tunggu selama 15 menit. Apabila mulut dan kerongkongan terasa gatal berarti pasien alergi terhadap propolis dan disarankan pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah dua hari sekali. Tetapi jika pasien tidak merasakan gatal pada mulut dan kerongkongan berarti pasien tersebut aman dan bisa langsung diobati dengan propolis.
Oleh karena itu pada sebagian orang mungkin muncul alergi terhadap propolis. Alergi terhadap propolis ini dapat digolongkan menjadi 2 jenis Alergi yaitu Alergi Spontan dan Alergi Tertunda.
Alergi spontan muncul disebabkan tubuh seseorang sensitif terhadap salah satu atau beberapa senyawa kimia tumbuhan yang terdapat di dalam propolis. Untuk mengetahui apakah seseorang memiliki alergi spontan terhadap propolis maka dapat dilakukan tes alergi spontan. Langkah-langkah tes alergi spontan adalah sebagai berikut:
Tes alergi spontan pada kulit; dimulai dengan mengoleskan cairan propolis pada bagian kulit sensitif pasien (pada wajah atau lengan bagian bawah) kemudian ditunggu sekitar 30 menit. Apabila pada bagian kulit yang dioleskan terasa gatal dan memerah berarti pasien tersebut alergi terhadap propolis dan disarankan
Pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah dua hari sekali. Jika tidak terdapat rasa gatal dan merah pada bagian kulit yang dioleskan maka lakukan tes alergi kedua.
Tes alergi spontan pada mulut dan kerongkongan: campurkan 2-3 tetes propolis pada sedikit air putih kemudian dikumur-kumur di mulut dan diminum. Tunggu selama 15 menit. Apabila mulut dan kerongkongan terasa gatal berarti pasien alergi terhadap propolis dan disarankan pasien tersebut tetap menggunakan propolis dengan dosis rendah dua hari sekali. Tetapi jika pasien tidak merasakan gatal pada mulut dan kerongkongan berarti pasien tersebut aman dan bisa langsung diobati dengan propolis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar